Tak cukup rasanya puji syukurku kepada Allah SWT. kejutan-kejutan itu selalu mewarnai kehidupanku setelah melalui hari-hari yang berat, hingga saat inipun kenikmatan selalu tercurahkan kepada kita dan keajaiban-keajaibanya selalu diberikan pada keesokan harinya.
kawanku tercinta didik, 
cukup lama kita tak bertemu, banyak hal yg kulalui tanpamu, tak terbatas siang maupun malam, tak terukur entah berapa tahun cahaya jarak yg memisahkan, ya... dulu kita sering tersenyum menang tapi dulu sepertinya kita lebih sering menjadi pecundang. hehehe.... lucu juga. Aku masih ingat sepuluh tahun yang lalu ketika kamu menyukai seorang temen cewek dan kamu lebih memilih memendamnya dari pada mengutarakannya, “cemen” kata ini dulu tak pernah terucap didepanmu, karena aku lebih menghargai keputusanmu daripada mengolok-olokmu. Wkkkkk…… aku masih ingat ketika aku suka sama temen inilah ,itulah, banyaklah, tapi tak berani menembaknya, he..he.. dasar pecundang. Aku tak tau apa yang terlintas di pikiranmu waktu itu, dengan gayamu yang sok sok mendukungku, tapi yang jelas aku tau bahwa kamu waktu itu tak pernah setuju.
cukup lama kita tak bertemu, banyak hal yg kulalui tanpamu, tak terbatas siang maupun malam, tak terukur entah berapa tahun cahaya jarak yg memisahkan, ya... dulu kita sering tersenyum menang tapi dulu sepertinya kita lebih sering menjadi pecundang. hehehe.... lucu juga. Aku masih ingat sepuluh tahun yang lalu ketika kamu menyukai seorang temen cewek dan kamu lebih memilih memendamnya dari pada mengutarakannya, “cemen” kata ini dulu tak pernah terucap didepanmu, karena aku lebih menghargai keputusanmu daripada mengolok-olokmu. Wkkkkk…… aku masih ingat ketika aku suka sama temen inilah ,itulah, banyaklah, tapi tak berani menembaknya, he..he.. dasar pecundang. Aku tak tau apa yang terlintas di pikiranmu waktu itu, dengan gayamu yang sok sok mendukungku, tapi yang jelas aku tau bahwa kamu waktu itu tak pernah setuju.Hemmm… aku jadi ingat hal paling menyedihkan gara-gara kehabisan ongkos ketika kita tak bisa makan selama 3 hari, minumnya air bak mandi, kikikikkikikikkk…. Dan lebih konyolnya lagi ketika ditanya kawan: “apakah kalian sudah makan?” dengan lantang kamu jawab “ya, kami makan nasi di warung itu !” hahahaha…. Gimana gak terperanjat kawan itu. Kok bisa pikirnya, karena warung itu warung bakso gak jual nasi. Belum sempat aku memotong pembicaraan itu, eh dengan percaya diri kamu menambahkan “nasi uduk di situ asin ya” wuakkakakakakakak………. Betapa blo’onnya kamu saat itu.
Kawan…., sebelumya ku ucapkan mohon maaf lahir dan batin dari semua keselahan dan apapun dari diriku yang menyebabkan kamu kurang setuju, saat ini aku mohon dengan tanpa ada alasan apapun harus kamu maafkan, setuju…! Hidup ini indah bukan? Kebersamaan kita membuat semua semakin berwarna, semoga kenangan itu masih ada di benakmu walau kita telah jauh meninggalkannya.
Kawan…., sekarang kamu telah resmi menjadi suami keturunan hawa padahal dulu macam alergi perempuan. wkkkk.... kawan... hari ini adalah kejutan indah buatku, andaikan hari ini aku bisa menatapmu langsung, pasti kamu akan tau di sudut mata ini ada bayangan senyum kegembiraanmu yg perlahan menetes seakan mengukuhkan bahwa kamu telah menang. Maaf jika selama ini aku tak sependapat denganmu, tapi setidaknya kita sama-sama punya cita-cita. Kebahagianmu kebahagianku juga, aku takkan pernah menafikannya.
1 komentar:
:) ikut senang mas
Posting Komentar