• mrt singapore
  • skypark
  • mrt singapore
  • marina bay
  • marina bay
  • sky park

Senin, 28 Maret 2011

Indonesia itu beda !

seperti janjiku kemaren di tulisan terdahulu, aku ingin menceritakan sedikit pengalamanku waktu di Singapore. Setelah 45 menit perjalanan,kapal ferry bersandar di harbour front Singapore. Aku mulai ngantri di pintu masuk imigrasi untuk cek passport dan menjawab beberapa pertanyaan dari pihak imigrasi Singapore. Agak degdegan sih tapi aku berusaha untuk menyembunyikan semua seakan akan semua baik baik saja. Hehe… setelah ditanya ini itu aku bilang aja nak berkunjung ke rumah saudara karena kebetulan banyak family dari pihak istriku warga Negara Singapore. Padahal tujuanku ke Singapore kali ini ke tempat2 wisata.
Alhamdulillah akhirnya aku diberi waktu 1 bulan padahal aku bilang aku cuma 2 hari di Singapore. Untung deh aku tak ditolak sehingga bisa melenggang aman untuk menikmati udara Singapore. Ohya kepada segenap family yang berada di Singapore, saya minta maaf karena tak sempat mampir, tapi insyaallah dalam tahun ini kami sekeluarga akan menghadiri undangan pengantin di malaysia dan rencananya kami akan mampir di Singapore dulu. Insyaallah.

Cerita ini belum berahir sampai disini, aku ke Singapore bersama seorang kawan dan sialnya kawanku yang sudah kesehariannya keluar masuk Singapore eh malah kena masalah dan harus masuk office dulu. Sekitar satu jam aku menunggunya ahirnya muncul juga, lega…. Langsung kami menuju ke rumah seorang teman menggunakan tranportasi kereta bawah tanah. Wow … keren kapan ya Indonesia punya transportasi macam ni. Kereta listrik tampa sopir bahkan pembayaran dan pengambilan ticket semua dilayani oleh computer, haha… dasar aku memang ndeso. Hanya beberapa menit kami dah sampe tujuan, gila pikirku berapa kecepatannya ya, bahkan duduk aja belom enak dah harus beranjak lagi.

Di tiong bahru kami turun, belum abis kekagumanku aku dikagetkan ketika aku menyebrang jalan dengan serentak semua kendaraan berhenti dan membiarkan pejalan kaki lewat duluan. Disini sungguh nyawa manusia berharga sekali, kebiasaan di Indonesia kan kebut-kebutan tak peduli pengguna jalan yang lain.hehe.. di tiong bahru sini kami singgah di rumah flat yang lumayan sempit letaknya di lantai 10. Aku mulai berfikir untuk mencari tahu kehidupan orang sini. Di sini tanah begitu berharga, bahkan penduduk Singapore hanya diberi ijin sewa rumah itu dan tidak bisa menjadi hak milik. Ini salah satu yang membuat Indonesia itu beda, di Indonesia kita punya halaman luas.

Tepat jam 11 am waktu Singapore, aku berangkat ke merlion park, dengan maksud ingin berfoto foto di depan patung singa muntah karena setahu aku itu adalah icon singapore, eh ternyata patung itu sudah di tutup. Akhirnya aku berfoto di patung yang ukuranya lebih kecil. Perjalanan kuteruskan ke marina bay sand, dan dengan membeli ticket seharga $40 untuk dua orang kami naik ke sky park di lantai ke 57, disana kita bisa melihat keseluruhan Negara Singapore, ada juga kolam renang dan fasilitas lain yang sungguh menakjubkan. Bahkan dari tepi kolam renang kita bisa melongok ke bawah langsung.

Sungguh mengagumkan Negara Singapore, apa ya yang membuat Negara itu maju, padahal air minum saja mereka harus membeli dari Malaysia. Pasokan listrik boleh jadi juga dari Negara tetangga. Tapi Singapore patut diacungi jempol. Keren!!!

Terlepas dari itu semua, Indonesia tetap lebih menyenangkan. Negeri kita punya kekayaan alam yang luar biasa, punya masyarakat yang ramah dan santun. ohya sedikit cerita lagi nih, dari jam 11 siang sampe jam 10 malam aku jalan-jalan konsekwensi nya adalah kakiku lecet, maklum biasa di batam aku jualan sayur jadi hampir tak pernah pakai sepatu. Akhirnya aku simpan sepatu kedalam bag, kemana mana aku telanjang kaki alias nyeker, abisnya dah beberapa toko serta swalayan tak ada yang jual sandal,sudah gitu jarak toko dengan toko lainya bisa 500 meter. pusing sendiri aku disana. Masak beli sandal aja harus ke mal. Biasa kita di Indonesia hampir tiap gang ada toko yang meskipun sederhana tapi biasanya sudah mencukupi kebutuhan sehari hari. Bahkan sekarang ini tiap jengkal ada jual pulsa. Coba kalau di s’pore. Sempat kamu kehabisan pulsa capek deh harus jalan 500 meter dulu.


Karena sudah kesana kemari tak juga jumpa sandal akhirnya aku pulang tanpa alas kaki, di perjalanan itu entah berapa ratus orang yang berpapasan denganku , dan aku beberapa kali pindah kereta tapi tak satupun yang menegurku, mereka cuek mereka hanya peduli dengan urusannya masing-masing. Klo berjalan semacam buru buru dikejar waktu, ibarat minumpun sambil berlari. betul mungkin ya sebagian orang menganggap waktu adalah uang dan itu menjadi prinsip penduduk di sana. Mungkin kalau di Indonesia pasti sudah banyak yang Tanya kenapa tuh kakinya atau apalah yang jelas kita harus bangga menjadi warga Indonesia yang punya kepedulian satu sama lain.

Ini yang membuat Indonesia itu beda. Negeri kita punya tanah yang luas, punya kekayaan alam yang luar biasa, punya keindahan yang mempesona, serta punya keramahan penduduknya. Sudah selayaknya kita bangga menjadi orang Indonesia. Mari kita berkarya!!!

0 komentar:

Posting Komentar